Selamat Datang di Blog Guru !!!

Bertemakan matematika untuk masa depan yang lebih baik, blog guru smansaba memberikan solusi terbaik mengatasi masalah seputar matematika. Mengingat matematika merupakan induk dari segala ilmu yang mampu mengasah keterampilan diri untuk selalu cepat dan tepat ketika mengatasi masalah

PROFESIONALISME GURU SEBUAH HARAPAN


BUDAYA PROFESIONALISME BAGI GURU
PENERIMA TUNJANGAN PROFESI PENDIDIK

Setiap langkah dari guru ideal selalu dilandasi dengan ‘format ilmiah’ dan mengurangi doktrinisasi dari pihak pengambil kebijakan. Untuk hal ini, guru selalu mengawali pekerjaannya dengan melakukan analisis kebutuhan (need analysis) kepada siswanya untuk mengetahui kebutuhan kebutuhan siswa baik fisik maupun rohani tanpa ada rekayasa.

Dalam memilih
pendekatan, metode, strategi dan tehnik pembelajaran ditetapkan berdasarkan kesukaan dan pilihan siswa, bukan kesukaan guru, bukan diperintah oleh atasan atau didikte kurikulum.

Bagi guru yang ideal, kurikulum bisa saja ‘memaksakan’ pendekatan, metode, strategi dan tehnik yang menurutnya baik tetapi guru tidak terpengaruh dengan hal itu, tetapi hal ini ditentukan berdasarkan karakteristik dan potensi siswa. Disini dia tidak berkiblat secara utuh dengan kurikulum tetapi kurikulum itu harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Pemilihan materi ajar juga didasarkan pada potensi siswa. Kalau pun kurikulum meminta mengajarkan materi tertentu, tapi peserta didik belum menguasai materi sebelumnya, maka materi itu belum diajarkan. Dipercaya kalau dipaksakan akan merugikan siswa. Ini merupakan cerminan demokratisasi dalam pendidikan.

Pemilihan buku teks juga ditetapkan berdasar pilihan siswa dan terlebih dahulu buku itu dievaluasi secara ilmiah dalam rangka mencocokkan dengan kearifan lokal dan kedekatan materi dalam buku itu dengan kehidupan siswa. Menurut sebuah penelitian, semakin ‘familiar’ (dikenal) siswa terhadap konteks materi buku, semakin termotivasi siswa untuk membaca buku itu, bukan berdasarkan besar ‘fee’ dari penerbit.

Bagi guru ideal, mengajar itu tidak sekedar mengajar, menghabiskan waktu dalam kelas, tetapi membelajarkan siswa. Menyuap ilmu kepada siswa dengan hanya menceramahi siswa bukanlah hal yang prospektif, tetapi guru itu selalu menggiring siswa untuk belajar sendiri dan mendapatkan ilmu yang sedang dipelajari.

2 komentar:

Ahmad Naufal Romiz mengatakan...

MMhh... Jadi begitu

Ahmad Naufal Romiz mengatakan...

Koq soal MTK nya gk iso didownload ?

Posting Komentar